Senin, 12 Desember 2011

"VHI"


“VHI”
Karya : adhie hidayat

“makasih ya udah jadi teman curhatku”
          “ya sama-sama di”
          “aku ga’ tau mesti ngapain kalau ga’ ada kamu”
          “hemmmm, biasa aja di, yang penting sekarang kamu harus kuat jangan sampai terpuruk gara-gara cinta, ingat jalan kamu masih panjang, kamu jangan sampai kecewakan orang-orang yang sayang ma kamu”
          “ya vhi, sekali lagi makasih ya”
          “ya..ya… o ya, udah dulu ya aku masuk kelas dulu ”
          “emmm…. Ya udah, aku juga mau pulang kalau githu”
          Namanya vhi, aku kenal dia beberapa minggu yang lalu, dia cantik, baik, di juga selalu jadi teman curhat yang banyak memberikan solusi setiap aku ada masalah, tapi ternyata ini adalah awal dari masalahku dengan dia.
          Satu hal yang tak seharusnya tidak  terjadi kini terjadi, aku jatuh cinta padanya padahal aku tahu dia sudah ada yang memiliki, tapi yang namanya perasaan emang  tak pernah bisa dibohongi.
          Sampai suatu hari,
          “gimana vhi..?, aku benar-benar mencintai kamu, aku sayang kamu dan aku ingin menjagamu sampai akhir hidupku”
          “tapi di….. kamu tau kan kalau aku sudah ada yang miliki”
          “aku ga’ peduli vhi, kamu bisa kan kasihku kesempatan ?”
          “tapi di, keaadaan kita ga’ memungkinkan, aku mencintai dia”
          “mungkin aku egois vhi, tapi inilah aku, aku sangat menginginkan kamu untuk jadi milikku meski mungkin hanya untuk sesaat”
          “ya udah aku kasih kamu kesempatan, tapi kamu harus tau aku belum bisa mencintai kamu”
          “kamu serius mau kasih aku kesempatan” ujarku setenga tidak percaya
          Vhi hanya menjawab denga anggukan.
          “makasih ya vhi, aku janji ga’ akan buat kamu kecewa” ujarku mencoba meyakinkan vhi, vhi hanya diam.
          Satu minggu telah berlalu, aku menjalani kisah yang tak seharusnya kujalani karena hanya akan menyakiti perasaan masing-masing, tapi aku ga’ pernah bisa menepiskan rasa cintaku, aku benar-benar mencintai dia.
          “cowok aku tau kalau kita ada hubungan”
          “terus?”
          “dia mohon sama aku untuk tidak mengulangi lagi perbuatanku”
          “owh”jawabku singkat, ada rasa sakit di dada yang coba kutekan “dia cowok vhi, terus aku sendiri siapa vhi..? tanyaku lirih
          “entahlah di” jawab vhi singkat
          Aku terdiam menatap wajah vhi, ada sebentuk kegelisahan yang tergambar diwajahnya.
          “entah..? vhi jawab entah”
          “ma’af di, bukan aku tak mau mengakui kamu, tapi….”
          “sudahlah vhi”aku memotong pembicaraan vhi “seharusnya aku sadar dari dulu kalau ga’ ada satupun orang yang bisa menerima ku setelah tau masa laluku, termasuk kamu”
          “jangan ngomong githu di”
          “aku tau vhi sulit untuk percaya denganku, tapi aku benar-benar mencintai vhi, aku ga’ tau kenapa aku bisa sangat mencintai vhi, terkadang…… ada satu hal yang tak bisa dijelaskan dengan kata, hanya bisa dirasakan dan dijelaskan oleh hati”
          Hujan semakin deras.
“ya udah vhi, biarlah mimpiku kan tetap jadi mimpi, biarlah harapanku tertahan disini, jaga cinta yang udah dia berikan, jangan kecewakan orang yang udah sayang dengan vhi”
          “di…..” vhi memotong kata-kataku
          “napa vhi…?mungki belum saatnya kita merasakan bahagia bersama”
          Aku dan vhi kembali terdiam, awan hitam perlahan menutup cahaya bulan yang tadinya tersenyum indah  dan tak ada satupun bintang yang terlihat, mereka seolah tau dengan apa yang sedang kurasakan.
          Perlahan satu demi satu butir-butir kecil jatuh dari langit tepat jatuh di wajah vhi, menyatu dengan guliran air mata yang mulai mengalir dan membasahi pipi vhi, hatiku tersayat. Ku rengkuh tubuh vhi, vhi hanya diam sedangakn hujan semakin deras turun membasahi bumi dan tubuh kami berdua, kubenamkan wajahnya dipelukanku mencoba memberikan vhi ketenangan meskipun sebenarnya aku sendiri merasakan sakit yang begitu  dalam.
          Vhi mengangkat wajahnya, lirih dia berkata
          “ma’af aku tak bisa bisa jadi seperti yang kamu minta, pilihlah kekasih terindah yang tak menyakitimu tapi bukan aku”
          Diam, diam, diam, dan hanya diam yang bisa kulakukan mendengar kata-kata vhi.
          Perlahan kulepaskan pelukanku, kutatap wajah vhi, vhi menundukan wajahnya.
          “aku harus pergi” katanya lirih
          Kulihat vhi berjalan mundur tanpa mengangkat wajahnya
          “vhi” aku coba menahanya
          Tapi vhi tetap berjalan mundur meninggalkanku dan kemudian memutar tubuhnya, vhi berlari dan benar-benar meninggalkanku, tubuhnya menghilang di telan kabut malam, hilang bersama mimpi dan harapanku.
          Dalam hatiku berkata
          “vhi…..meskipun kisah cerita cinta kita singkat tapi vhi kan selalu dihatiku selamanya, terimakasih telah memberiku rasa yang indah, semoga vhi selalu bahagia bersamanya, senyum dan do’aku akan selalu mengiringi setiap langkah vhi, jika suatu hari nanti vhi kan kembali…….aku masih disini untuk vhi”
          Hujan semakin deras……. membasahi tubuhku yang kini hanya sendiri……