“VHI”
Karya :
adhie hidayat
“makasih
ya udah jadi teman curhatku”
“ya sama-sama di”
“aku ga’ tau mesti ngapain kalau ga’
ada kamu”
“hemmmm, biasa aja di, yang penting
sekarang kamu harus kuat jangan sampai terpuruk gara-gara cinta, ingat jalan
kamu masih panjang, kamu jangan sampai kecewakan orang-orang yang sayang ma
kamu”
“ya vhi, sekali lagi makasih ya”
“ya..ya… o ya, udah dulu ya aku masuk
kelas dulu ”
“emmm…. Ya udah, aku juga mau pulang
kalau githu”
Namanya vhi, aku kenal dia beberapa
minggu yang lalu, dia cantik, baik, di juga selalu jadi teman curhat yang
banyak memberikan solusi setiap aku ada masalah, tapi ternyata ini adalah awal
dari masalahku dengan dia.
Satu hal yang tak seharusnya
tidak terjadi kini terjadi, aku jatuh
cinta padanya padahal aku tahu dia sudah ada yang memiliki, tapi yang namanya
perasaan emang tak pernah bisa
dibohongi.
Sampai suatu hari,
“gimana vhi..?, aku benar-benar
mencintai kamu, aku sayang kamu dan aku ingin menjagamu sampai akhir hidupku”
“tapi di….. kamu tau kan kalau aku
sudah ada yang miliki”
“aku ga’ peduli vhi, kamu bisa kan
kasihku kesempatan ?”
“tapi di, keaadaan kita ga’
memungkinkan, aku mencintai dia”
“mungkin aku egois vhi, tapi inilah
aku, aku sangat menginginkan kamu untuk jadi milikku meski mungkin hanya untuk
sesaat”
“ya udah aku kasih kamu kesempatan,
tapi kamu harus tau aku belum bisa mencintai kamu”
“kamu serius mau kasih aku kesempatan”
ujarku setenga tidak percaya
Vhi hanya menjawab denga anggukan.
“makasih ya vhi, aku janji ga’ akan
buat kamu kecewa” ujarku mencoba meyakinkan vhi, vhi hanya diam.
Satu minggu telah berlalu, aku
menjalani kisah yang tak seharusnya kujalani karena hanya akan menyakiti
perasaan masing-masing, tapi aku ga’ pernah bisa menepiskan rasa cintaku, aku
benar-benar mencintai dia.
“cowok aku tau kalau kita ada
hubungan”
“terus?”
“dia mohon sama aku untuk tidak
mengulangi lagi perbuatanku”
“owh”jawabku singkat, ada rasa sakit
di dada yang coba kutekan “dia cowok vhi, terus aku sendiri siapa vhi..?
tanyaku lirih
“entahlah di” jawab vhi singkat
Aku terdiam menatap wajah vhi, ada
sebentuk kegelisahan yang tergambar diwajahnya.
“entah..? vhi jawab entah”
“ma’af di, bukan aku tak mau mengakui
kamu, tapi….”
“sudahlah vhi”aku memotong pembicaraan
vhi “seharusnya aku sadar dari dulu kalau ga’ ada satupun orang yang bisa
menerima ku setelah tau masa laluku, termasuk kamu”
“jangan ngomong githu di”
“aku tau vhi sulit untuk percaya
denganku, tapi aku benar-benar mencintai vhi, aku ga’ tau kenapa aku bisa
sangat mencintai vhi, terkadang…… ada satu hal yang tak bisa dijelaskan dengan
kata, hanya bisa dirasakan dan dijelaskan oleh hati”
Hujan semakin deras.
“ya
udah vhi, biarlah mimpiku kan tetap jadi mimpi, biarlah harapanku tertahan
disini, jaga cinta yang udah dia berikan, jangan kecewakan orang yang udah sayang
dengan vhi”
“di…..” vhi memotong kata-kataku
“napa vhi…?mungki belum saatnya kita
merasakan bahagia bersama”
Aku
dan vhi kembali terdiam, awan hitam perlahan menutup cahaya bulan yang tadinya
tersenyum indah dan tak ada satupun
bintang yang terlihat, mereka seolah tau dengan apa yang sedang kurasakan.
Perlahan satu demi satu butir-butir
kecil jatuh dari langit tepat jatuh di wajah vhi, menyatu dengan guliran air
mata yang mulai mengalir dan membasahi pipi vhi, hatiku tersayat. Ku rengkuh
tubuh vhi, vhi hanya diam sedangakn hujan semakin deras turun membasahi bumi
dan tubuh kami berdua, kubenamkan wajahnya dipelukanku mencoba memberikan vhi
ketenangan meskipun sebenarnya aku sendiri merasakan sakit yang begitu dalam.
Vhi mengangkat wajahnya, lirih dia
berkata
“ma’af aku tak bisa bisa jadi seperti
yang kamu minta, pilihlah kekasih terindah yang tak menyakitimu tapi bukan aku”
Diam, diam, diam, dan hanya diam yang
bisa kulakukan mendengar kata-kata vhi.
Perlahan kulepaskan pelukanku, kutatap
wajah vhi, vhi menundukan wajahnya.
“aku harus pergi” katanya lirih
Kulihat vhi berjalan mundur tanpa
mengangkat wajahnya
“vhi” aku coba menahanya
Tapi vhi tetap berjalan mundur
meninggalkanku dan kemudian memutar tubuhnya, vhi berlari dan benar-benar
meninggalkanku, tubuhnya menghilang di telan kabut malam, hilang bersama mimpi
dan harapanku.
Dalam hatiku berkata
“vhi…..meskipun kisah cerita cinta
kita singkat tapi vhi kan selalu dihatiku selamanya, terimakasih telah
memberiku rasa yang indah, semoga vhi selalu bahagia bersamanya, senyum dan
do’aku akan selalu mengiringi setiap langkah vhi, jika suatu hari nanti vhi kan
kembali…….aku masih disini untuk vhi”
Hujan semakin deras……. membasahi
tubuhku yang kini hanya sendiri……